Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kediri akan melaksanakan Halah bi Halal dan Temu Alumni, Sabtu besok (6/8/2016)
Kegiatan yang bertempat di Aula Kampus Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri Jalan KH. Wakhid Hasyim Kota Kediri tersebut merupakan wahana untuk mempererat silaturrahim alumni PMII Kediri baik Kota maupun Kabupaten. Imam Taulabi selaku sekretaris IKA PMII Kediri menyampaikan bahwa inimerupakan kegiatan rutin tiap tahun dari IKA PMII Kediri, tetapi tahun ini diformat dengan sekala yang lebih besar dan lebih banyak undangan.
Kegiatan Halal bi halal rencananya akan dimulai pukul 15.00 dengan dialog UMKM dengan pemateri Alumni PMII yang sekarang sukses di bidak usaha mikro kecil dan menengah. disambung dengan acara inti halal bi halal yang dimulai pukul 1930 WIB. puncak acara Halal bi Halal ini akan ada forum saresehan IKA PMII dengan Kader PMII Kediri yang mana saresehan tersebut akan mendiskusikan apa yang dapat diperbuat oleh IKA-PMII terhadap Kader PMII dan sebaliknya bagaimana Kader PMII akan berkontribusi terhadap IKA-PMII, sehingga terjadi kesinambungan keduanya.
Disinggung terkait hasil Muktamar NU Jombang tentang kembalinya PMII menjadi Badan Otonom NU dan sikap IKA-PMII sebagai wadah alumni, wakil sekretaris IKA-PMII Kediri Miftahul Huda menyampaikan bahwa kembali atau tidaknya PMII kedalam NU sebenarnya sama saja, sebab selama ini PMII dianggap sebagai wadah pengkaderan bagi NU selain badan otonom lainnya. terbukti dengan banyaknya kader PMII yang menduduki jabatan di struktur NU. ” PCNU Kota Kediri itu sebagian besar isinya PMII, menjadi Badan Otonom atau tidak, PMII Tetap NU “ ucapnya.
Perlu diketahui bahwa Halal bi halal IKA-PMII Kediri yang akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2016 di Aula kampus IAIT Kediri jalan KH. Wakhid Hasyim Kediri dimulai pukul 15.00 dengan dialog UMKM dan dilanjutkan Saresehan IKA-PMII dan Kader PMII. Acara tersebut mengundang semua alumni PMII yang ada disemua sektor, baik yang ada di eksekutif, legislatif, penyelenggara pemilu, wiraswasta maupun pesantren.WAH