Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Kediri menghimbau kepada warga NU Kota Kediri untuk senantiasa menjaga kesehatan, Mematuhi Intruksi, himbauan, dan protokol yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk tidak keluar rumah dan jaga jarak aman (Social distancing) agar tercapai kemaslahatan bersama serta Memperbanyak doa dan amaliyah sebagaimana intruksi PBNU serta memohon pertolongan kepada Allah SWT semoga pandemi Covid-19 bisa diatasi dengan segera


Breaking News
Home / Warta Sosial / Siapkan kader Tanggap Bencana, PCNU Kota Kediri gelar Latihan Tanggulangi Bencana

Siapkan kader Tanggap Bencana, PCNU Kota Kediri gelar Latihan Tanggulangi Bencana

KEDIRI| nukotakediri.or.id –Panggilan Allah mendirikan salat berjamaah dari segala perkara urusan dunia harus dilihat secara harfiyah atau diluar kaidah syar’i yang berlaku. Bila terjadi terjadi benturan waktu jatuhnya waktu shalat wajib atau Ta’lim, maka keputusan terbaik harus dilakukan bila itu menyangkut nyawa atau kejadian bencana alam.

Pernyataan di atas disampaikan Ketua PCNU, KH. Abu Bakar Abdul Djalil saat membuka pelatihan bencana alam kepada anggota Banser bekerjasama dengan BPBD Kota Kediri.

“Relawan bencana ini bagaikan manusia – manusia terpilih yang tidak harus ditunjuk namun merasa sadar diri mendapatkan amanah untuk mengorbankan diri dengan tulus iklas demi kemanusiaan,” jelas Gus Ab, sebutan akrabnya.

Dimulai dari praktik melakukan pemadaman api hingga mengantisipasi terjadinya bencana dan cara melakukan evakuasi, dilanjutkan pemberian materi dari Brimob Detasemen Kompi C dan Dinas Kesehatan. Acara pelatihan ini, ditutup dengan dialog terkait penanganan bencana.

Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kota Kediri, Samsul Bahri dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerjasama dengan PCNU Kota Kediri selama ini terjalin baik.

“Kami berharap dengan berbagi ilmu, pengalaman dan praktek di lapangan, menjadikan bekal bagi anggota Banser untuk dengan tepat dan cepat melakukan penangganan bila terjadi bencana di sekitarnya. Kami berharap keberadaannya mampu menjadi relawan bencana khususnya membantu kinerja BPBD,” jelasnya.

Ditemui usai Gus Ab menyambut baik kegiatan ini termasuk mendukung atas program Desa Tangguh Bencana (Destana) diharapkan mampu mengantisipasi dan melakukan tindakan sesuai prosedur bila terjadi bencana di Kota Kediri. “Secara khusus kami siapkan para relawan baik Banser, Fatayat, Muslimat dan semua para ranting untuk memahami dan bisa bertindak bila terjadi bencana,” jelasnya.

Ditambahkan Ketua PCNU, bahwa saat terjadi bencana, bagi relawan yang beragama Islam bisa menunda waktu sholat dan dilakukan Shalat Jama’, mengumpulkan dua shalat dalam satu waktu. “misalnya Shalat Dhuhur dilakukan di waktu Ashar. Shalat Maghrib dikumpulkan dengan Shalat ‘Isya

Adapun Shalat Shubuh tidak bisa dijamak dengan shalat apapun,” terang Gus Ab.

 

Dikutip dari: duta.co

About admin

Check Also

Ranting Rejomulyo Selenggarakan Lailatulul Ijtima’ Dan Pelantikan Pengurus

Nukotakediri.or.id, Pengurus Ranting (PR) Rejomulyo Kota Kediri selenggarakan rutinan lailatulul ijtima’ disertai pelantikan pengurus di …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *