Kediri: Bertempat di MA Al-Huda Ngadirejo Kota Kediri, Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kota Kediri menggelar Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB). Bertempat di MA Al-Huda Ngadirejo Kota Kediri (Ahad, 2/2), RAPIMCAB tersebut diikuti oleh seluruh pengurus PC IPNU IPPNU Kota Kediri, Pengurus PAC IPNU IPPNU se-Kota Kediri serta Pembina.
Ketua IPPNU Kota Kediri rekanita Ratna mewakili IPNU dan IPPNU Kota Kediri saat memberikan sambutan pembukaan menyampaikan bahwasannya pelaksanaan RAPIMCAB di MA Al-Huda dalam rangka mendekatkan pengurus pimpinan cabang kepada sekolah atau madrasah yang dimungkinkan untuk didirikan komisariat, selain itu juga sinergi program pimpinan cabang dengan pimpinan anak cabang. Ratna juga mengingatkan kepada masing-masing pinpinan anak cabang bahwa kepengurusan mereka akan selesai di pertengahan dan akhir tahun 2020 sehingga pengurus pimpinan anak cabang diminta untuk mempersiapkan diri melaksanakan konferensi anak cabang. ” Tahun 2020 adalah masa untuk konferensi bagi semua PAC di Kota Kediri, maka mohon dipersiapkan materi dan laporan petanggungjawabannya dengan baik, sehingga saat pelaksanaan konferensi dapat berjalan dengan baik dan proses kaderisasi bisa berjalan” tutur Ratna.
Wahyudi, salah satu tamu yang diundang hadir pada RAPIMCAB tersebut serti diberi waktu untuk memberikan materi pra RAPIMCAB menyampaikan bahwasannya Nahdlatul Ulama sebagai organisasi memiliki 15 badan otonom diantaranya adalah IPNU dan IPPNU yang merupakan badan otonom nahdlatul ulama yang melaksanakan kebijakan nahdlatul ulama pada pelajar dan santri laki laki dan perempuan yang berusia antara 27 sampai 28 tahun. Sebagai organisasi pelajar maka kewajiban dari IPNU dan IPPNU untuk belajar dan juga memperjuangkan pelajar. Selain itu wahyudi juga menyampaikan bahwa IPNU IPPNU adalah kaderisasi pertama Nahdlatul Ulama sehingga ajaran ahlussunnah waljamaah an-nadliyah harus benar-benar ditanamkan pada semua anggota IPNU IPPNU.
Diakhir materinya wahyudi menghimbau kepada para pengurus IPNU dan IPPNU Kota Kediri untuk senantiasa berkorban untuk organisasi baik berkorban waktu, tenaga pikiran bahkan harta sebab Nahdlatul Ulama yang didalamnya ada IPNU dan IPPNU adalah organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang non profit, sehingga menuntut pengurus dan anggotanya untuk bersama-sama menghidupkan organisasi, hal ini sesuai dengan tema muktamar nu mendatang yang bertemakan menuju kemandirian umat.
yud.